Profil Desa Butuhan
Ketahui informasi secara rinci Desa Butuhan mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Butuhan, Delanggu, Klaten. Mengungkap ketangguhan sektor pertanian sebagai pilar utama, menyoroti potensi UMKM yang terus tumbuh, serta menyajikan data kependudukan dan harmoni sosial di sebuah desa yang tenang namun strategis.
-
Benteng Pertanian Tradisional
Desa Butuhan secara konsisten mempertahankan identitasnya sebagai desa agraris yang kuat, dengan lahan persawahan produktif yang menjadi basis utama ekonomi dan kehidupan sosial warganya.
-
Lokasi Strategis yang Tersembunyi
Meskipun terkesan tenang dan sedikit terpisah dari jalan utama, lokasinya yang dekat dengan pusat Kecamatan Delanggu memberikan aksesibilitas yang tinggi bagi pertumbuhan ekonomi dan mobilitas penduduk.
-
Komunitas yang Rukun dan Berdaya
Kehidupan masyarakat Desa Butuhan dilandasi oleh semangat gotong royong dan kekeluargaan yang erat, menciptakan lingkungan sosial yang harmonis dan menjadi modal utama dalam pembangunan desa.
Di tengah geliat Kecamatan Delanggu yang semakin dinamis, Desa Butuhan hadir sebagai sebuah oase yang menjaga ritme kehidupan agrarisnya. Berbeda dengan desa-desa tetangganya yang berada di garis depan jalur perdagangan, Butuhan memilih untuk tumbuh dalam ketenangan, menjadikannya benteng pertahanan bagi tradisi pertanian yang telah menghidupi generasi. Namun ketenangannya bukanlah isolasi. Lokasinya yang strategis, hanya sejengkal dari pusat keramaian, menjadikan desa ini unik: sebuah kampung halaman yang damai dengan akses penuh terhadap fasilitas modern. Desa Butuhan merupakan bukti bahwa kemajuan tidak selalu berarti kebisingan, melainkan keseimbangan antara melestarikan warisan dan menyambut masa depan.
Akar Sejarah dan Filosofi Lokal
Setiap nama desa di tanah Jawa sering kali menyimpan jejak sejarah atau filosofi. Meskipun catatan tertulis mengenai asal-usul nama "Butuhan" sulit dilacak secara pasti, tradisi lisan masyarakat mengaitkannya dengan nilai-nilai kesederhanaan dan kecukupan. Filosofi ini tercermin dalam karakter desa yang tidak berambisi menjadi pusat industri, melainkan fokus untuk memenuhi kebutuhannya sendiri melalui hasil bumi. Secara historis, Desa Butuhan selalu menjadi bagian integral dari Delanggu sebagai kawasan lumbung padi. Para leluhur warga desa merupakan petani-petani tangguh yang keahliannya dalam mengolah sawah turut andil dalam membangun reputasi besar "Beras Delanggu". Warisan inilah yang hingga kini terus dijaga dan menjadi tulang punggung identitas desa.
Kondisi Geografis: Tenang Namun Strategis
Secara geografis, Desa Butuhan terletak di dataran rendah dengan hamparan sawah yang mendominasi lanskapnya. Posisinya tidak berada tepat di tepi Jalan Raya Solo-Yogyakarta, melainkan sedikit masuk ke dalam, yang secara alami menciptakan suasana lebih tenang dan asri. Namun, aksesibilitasnya sama sekali tidak terhambat. Jaraknya yang hanya beberapa kilometer dari pusat pemerintahan dan Pasar Delanggu membuatnya tetap strategis. Keunggulan ganda ini memungkinkan warga menikmati kedamaian lingkungan pedesaan tanpa harus kehilangan kemudahan akses terhadap pusat ekonomi, pendidikan dan kesehatan.Batas-batas wilayah Desa Butuhan secara administratif telah terdefinisi dengan jelas. Di sebelah utara, wilayahnya berbatasan dengan Desa Krecek. Di sebelah timur, berbatasan dengan Desa Dukuh. Sementara itu, di sisi selatan, Desa Butuhan berdampingan dengan Desa Sabrang, dan di sebelah barat, berbatasan dengan wilayah Kecamatan Polanharjo. Posisi ini menempatkannya di tengah-tengah desa-desa agraris lain, memperkuat klaster pertanian di wilayah Delanggu.
Demografi dan Struktur Sosial Masyarakat
Struktur kependudukan Desa Butuhan mencerminkan karakternya sebagai desa agraris yang mulai beradaptasi dengan perubahan zaman. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), luas wilayah Desa Butuhan adalah 115,28 hektare atau sekitar 1,15 kilometer persegi. Wilayah ini dihuni oleh ribuan penduduk, dengan tingkat kepadatan yang lebih rendah dibandingkan desa-desa yang berada di jalur utama, menandakan ruang hidup yang lebih lega dan lingkungan yang masih hijau.Mayoritas penduduk, terutama dari generasi yang lebih tua, masih setia pada profesi sebagai petani. Namun, generasi muda mulai merambah sektor lain. Banyak di antara mereka yang menjadi pekerja di pabrik-pabrik sekitar Delanggu, berwirausaha, atau bekerja di sektor jasa. Fenomena komuter, yakni tinggal di desa namun bekerja di kota, menjadi hal yang lazim. Struktur sosial masyarakatnya sangat homogen dan guyub. Ikatan kekerabatan antarwarga masih sangat kuat, di mana sebagian besar penduduk merupakan warga asli yang telah menetap secara turun-temurun. Hal ini menciptakan modal sosial yang kuat berupa kepercayaan dan solidaritas yang tinggi.
Pemerintahan Desa yang Mengayomi
Pemerintahan Desa Butuhan menjalankan fungsinya dengan pendekatan yang mengayomi dan partisipatif. Dipimpin oleh seorang Kepala Desa beserta jajaran perangkatnya, pemerintah desa tidak hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur fisik, tetapi juga pada pemberdayaan masyarakat dan pelestarian kearifan lokal. Program-program pembangunan, khususnya yang menggunakan dana desa, selalu diprioritaskan untuk mendukung sektor pertanian, seperti perbaikan saluran irigasi dan jalan usaha tani."Visi kami adalah menjadikan Butuhan sebagai desa yang maju dalam pertaniannya dan sejahtera warganya, tanpa harus kehilangan identitas dan ketenangannya," ungkap salah seorang perwakilan pemerintah desa. Proses perencanaan pembangunan selalu melibatkan warga melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes), memastikan setiap program yang berjalan benar-benar sesuai dengan kebutuhan riil masyarakat. Sinergi dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan lembaga kemasyarakatan lainnya menjadi kunci dalam menjaga harmoni dan arah pembangunan desa.
Pilar Ekonomi: Pertanian Lestari dan UMKM Kreatif
Perekonomian Desa Butuhan berdiri kokoh di atas dua pilar: pertanian yang lestari dan UMKM yang mulai menggeliat.Pertanian, khususnya tanaman padi, adalah napas kehidupan ekonomi desa. Lahan sawah yang dikelola dengan baik dan didukung sistem irigasi teknis mampu menghasilkan panen yang melimpah. Para petani di Desa Butuhan tergabung dalam beberapa kelompok tani (Poktan) yang aktif menjadi wadah untuk berbagi pengetahuan, mengakses bantuan pemerintah, dan mengelola distribusi hasil panen. Keberhasilan di sektor ini tidak hanya menopang ketahanan pangan desa, tetapi juga menyumbang pada pasokan beras untuk pasar yang lebih luas.Seiring berjalannya waktu, kesadaran untuk diversifikasi ekonomi mulai tumbuh. Warga mulai mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dari rumah. Beberapa produk unggulan yang mulai muncul antara lain pengolahan makanan seperti keripik, abon, dan aneka jajanan pasar. Selain itu, ada pula usaha di bidang peternakan skala kecil dan jasa. Meskipun skalanya belum sebesar desa-desa tetangga, geliat UMKM ini menunjukkan semangat kewirausahaan warga dan menjadi fondasi bagi pertumbuhan ekonomi di masa depan.
Infrastruktur dan Fasilitas Penunjang
Pemerintah Desa Butuhan secara bertahap terus meningkatkan kualitas infrastruktur untuk menunjang kehidupan warganya. Jaringan jalan desa dan lingkungan telah diperkeras dan dalam kondisi yang baik, mempermudah mobilitas warga. Seluruh wilayah desa telah teraliri listrik dan memiliki akses terhadap air bersih. Di bidang pendidikan, terdapat fasilitas Sekolah Dasar sebagai sarana pendidikan dasar bagi anak-anak desa. Akses menuju SMP dan SMA di pusat kecamatan juga sangat mudah dijangkau dengan kendaraan.Untuk layanan kesehatan, kegiatan Posyandu untuk balita dan lansia berjalan secara rutin dan menjadi garda terdepan dalam menjaga kesehatan masyarakat. Warga juga dapat dengan mudah mengakses Puskesmas Delanggu untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut. Fasilitas ibadah seperti masjid dan musala terawat dengan baik dan menjadi pusat kegiatan keagamaan serta sosial masyarakat.
Harmoni Kehidupan Sosial dan Budaya
Kekuatan utama Desa Butuhan terletak pada harmoni kehidupan sosialnya. Nilai gotong royong dan tepa slira (tenggang rasa) masih menjadi pedoman hidup sehari-hari. Tradisi kerja bakti membersihkan lingkungan, membantu tetangga yang sedang punya hajat, atau melayat warga yang meninggal dunia merupakan pemandangan yang lazim dan dilakukan dengan tulus. Ikatan sosial ini diperkuat melalui berbagai kegiatan rutin, mulai dari arisan ibu-ibu PKK, pengajian, hingga pertemuan kelompok tani.Organisasi Karang Taruna juga aktif sebagai wadah kreativitas pemuda, sering kali menginisiasi kegiatan olahraga dan seni untuk memeriahkan hari-hari besar nasional. Kehidupan yang rukun, damai, dan saling mendukung ini menjadi daya tarik tersendiri bagi Desa Butuhan, menjadikannya tempat yang nyaman dan ideal untuk tinggal dan berkeluarga.Sebagai rangkuman, Desa Butuhan adalah potret desa Jawa yang berhasil menjaga keseimbangan. Ia membuktikan bahwa di tengah kepungan modernisasi, sebuah komunitas dapat tetap teguh memegang identitas agrarisnya, menjaga harmoni sosial, sambil secara perlahan membuka diri terhadap peluang-peluang ekonomi baru. Desa ini bukan sekadar wilayah administratif, melainkan sebuah rumah besar yang nyaman, tenang, dan berdaya.
